Home »
Archives for Juli 2015
Budaya Ramadhan di Gerbang Kampus ITN 2
Pasar pasar takjil memang sudah sangat familiar di kalangan masyarakat yang ditunggu-tunggu khususnya oleh umat muslim karena bertepatan dengan datangnya bulan suci Ramadhan. Pada bulan Ramadhan banyak sekali kreatifitas masyarakat yang muncul.
Seperti di Desa Tunjungtirto yang tepatnya berada di lingkungan pendidikan (Gapura / pintu masuk gerbang Kampus ITN 2 Malang) ini sudah menjadi kebiasaan bagi warga di Desa Tunjungtirto untuk menjajakan beberapa makanan untuk berbuka puasa di pasar takjil. Bisnis takjil ini sudah mulai menunjukkan aktivitasnya sejak hari pertama datangnya bulan ramadhan, dimulai pada saat menjelang sore yaitu sekitar pukul 15.00 wib sampai dengan menjelang maghrib. Puluhan orang mempersiapkan lapak-lapak dagangan takjil yang terdiri dari aneka makanan maupun minuman untuk berbuka puasa.
Pengunjung yang memadati area pasar takjil ini tidak hanya berasal dari masyarakat sekitar namun juga mahasiswa kampus serta masyarakat dari luar desa yang sengaja datang ke pasar ini.
Aneka makanan yang dipasarkan seperti sop buah yang akrab disebut sebagai es buah, kolak, sari kedelai, serabi, ketan, sampai makanan berat pun dijajakan, seperti ayam bakar dan nasi kuning sudah siap saji di lapak. Tidak hanya itu saja, aneka makanan kecil seperti somay, batagor, cilok bakar pun hadir sebagai menu takjil untuk berbuka puasa.
Menurut Mahdin (25 tahun) salah satu pengujung yang juga mahasiswa di Institut Teknologi Nasional 2 mengungkapkan bahwa pasar takjil tersebut juga sebagai hiburan untuk mengisi waktu sembari menunggu bedug maghrib di kumandangkan.
Keberadaan pasar takjil tersebut tidak hanya untuk membantu meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat sekitar akan tetapi juga secara tidak langsung ikut memperkenalkan potensi wilayah baik Desa Tunjungtirto maupun Kampus ITN 2 Malang sehingga secara timbal balik akan mendatangkan keuntungan bagi kedua belah pihak dari segi finansial.
Kegiatan Kirap Desa Tunjungtirto yang diadakan setahun sekali. Kegiatan ini tiap tahunnya selalu menggunakan tema yang berbeda beda.
Tahun lalu Desa Tunjungtirto melaksanakan kegiatan ini. Antusias warga untuk memeriahkan acara ini sungguh luar biasa.
Berikut foto acara kirap desa.
Pasar pagi sebenarnya sudah bukan hal yang baru dalam kehidupan masyarakat Indonesia, tetapi seiring kemajuan jaman maka perubahan – perubahan terjadi termasuk dalam pengemasan dan penyelenggaraan antara pedagang dan pengunjung sehingga kenyamanan juga keamanan tetap terjaga. Hal tersebut menjadi perhatian Kepala Desa Tunjungtirto, Ibu Hanik Dwi Martya Purwaningsih tentang keberadaan Pasar Pagi yang ada di lingkungan Kampus Institut Teknologi Nasional yang semula berada di depan Kampus di alihkan ke Gapura masuk Kampus yang berada di Dusun Losawi RW 08 Desa Tunjungtirto. Tujuan ibu Hanik selaku Kepala Desa Tunjungtirto yang di bantu jajaran stafnya yaitu meningkatkan perekonomian juga kesehatan masyarakat Desanya. Maka dari itu beliau mengawal persiapan dan menyediakan fasilitas untuk pedagang seperti meja, payung sampai pengunjung juga dimajakan dengan fasilitas kebugaran dengan mendatangakan instruktur Senam Aerobic. Upaya Pemerintahan Desa tentang perpindahan tempat dan penyelenggaraan yang di sertai pelepasan balon tersebut secara garis besar sukses, terbukti dengan banyaknya pengunjung sehingga para pedagang juga merasakan kesuksesan dengan banyaknya dagangan yang laku. Tetapi semua itu bukan berarti tanpa kendala, pro dan kontra tetap ada, terutama antar pedagang lama yang khawatir akan kalah atau tersaingi dengan pedagang – pedagang baru walaupun rasa kwatir itu tidak begitu berarti. Bpk Imron (27 tahun) warga Losawi RW 08 Desa Tunjungtirto yang juga merupakan pedagang lama mengungkapkan tentang penataan atau pengelompokan lokasi barang dagangan yaitu antara penjual makanan, mainan, baju sampai kebutuhan rumah tangga. Hal ini juga di iyakan oleh pedagang lain yang tidak mau di sebut namanya.