
Pasar pasar takjil memang sudah sangat familiar di kalangan masyarakat yang ditunggu-tunggu khususnya oleh umat muslim karena bertepatan dengan datangnya bulan suci Ramadhan. Pada bulan Ramadhan banyak sekali kreatifitas masyarakat yang muncul.
Seperti di Desa Tunjungtirto yang tepatnya berada di lingkungan pendidikan (Gapura / pintu masuk gerbang Kampus ITN 2 Malang) ini sudah menjadi kebiasaan bagi warga di Desa Tunjungtirto untuk menjajakan beberapa makanan untuk berbuka puasa di pasar takjil. Bisnis takjil ini sudah mulai menunjukkan aktivitasnya sejak hari pertama datangnya bulan ramadhan, dimulai pada saat menjelang sore yaitu sekitar pukul 15.00 wib sampai dengan menjelang maghrib. Puluhan orang mempersiapkan lapak-lapak dagangan takjil yang terdiri dari aneka makanan maupun minuman untuk berbuka puasa.
Pengunjung yang memadati area pasar takjil ini tidak hanya berasal dari masyarakat sekitar namun juga mahasiswa kampus serta masyarakat dari luar desa yang sengaja datang ke pasar ini.
Aneka makanan yang dipasarkan seperti sop buah yang akrab disebut sebagai es buah, kolak, sari kedelai, serabi, ketan, sampai makanan berat pun dijajakan, seperti ayam bakar dan nasi kuning sudah siap saji di lapak. Tidak hanya itu saja, aneka makanan kecil seperti somay, batagor, cilok bakar pun hadir sebagai menu takjil untuk berbuka puasa.
Menurut Mahdin (25 tahun) salah satu pengujung yang juga mahasiswa di Institut Teknologi Nasional 2 mengungkapkan bahwa pasar takjil tersebut juga sebagai hiburan untuk mengisi waktu sembari menunggu bedug maghrib di kumandangkan.
Keberadaan pasar takjil tersebut tidak hanya untuk membantu meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat sekitar akan tetapi juga secara tidak langsung ikut memperkenalkan potensi wilayah baik Desa Tunjungtirto maupun Kampus ITN 2 Malang sehingga secara timbal balik akan mendatangkan keuntungan bagi kedua belah pihak dari segi finansial.
Posting Komentar